Kota Bima - Pemerintah Kota Bima menggelar rapat penting terkait program NUFREP (National Urban Flood Resilience Project) yang melibatkan berbagai instansi, di antaranya Sekda, Bappeda, Perkim, BPBD, PUPR, dan sejumlah pihak terkait lainnya. Rapat ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Bima dan Wakil Wali Kota Bima ini membahas perkembangan serta tantangan pelaksanaan program NUFREP di wilayah Kota Bima.
Dalam pembukaan rapat, Wali Kota Bima menegaskan pentingnya percepatan dalam program NUFREP, time line perlu dibuatkan dan berbagai kendala dalam pelaksanaan program. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk segera menyelesaikan koordinasi dan menyelaraskan langkah demi kelancaran program tersebut.
Kepala Bappeda Kota Bima dalam paparannya menjelaskan bahwa tahap pertama program NUFREP sudah memasuki proses pengerjaan drainase primer. Selain itu, ia juga memaparkan sejumlah program lain yang berjalan, seperti peningkatan kapasitas sungai Padolo dan sungai Melayu yang mendapat dukungan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Adapun NUFREP tahan kedua sendiri berfokus pada pembebasan lahan yang masih dalam proses penyelesaian.
Untuk percepatan tahap pengerjaan, Kepala Bappeda menekankan perlunya sinergi antara tim perkim dengan tim teknis dari Kementerian PUPR, sehingga program dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Tahap kerja untuk pembebasan lahan ini menjadi salah satu fokus utama mengingat pentingnya lahan tersebut dalam pembangunan infrastruktur pendukung.
Wali Kota Bima menutup rapat dengan mengajak seluruh perangkat daerah untuk bahu-membahu dan meninggalkan ego sektoral dalam menyukseskan program NUFREP ini. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antar instansi menjadi kunci utama dalam mengatasi tantangan dan mewujudkan pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Bima.
Rapat ini menghasilkan komitmen bersama untuk mempercepat proses pembebasan lahan dan pelaksanaan proyek infrastruktur, demi mendukung ketahanan banjir dan pengembangan wilayah perkotaan yang lebih baik di Kota Bima. (***)
Post A Comment:
0 comments: