Mori Hanafi menyebutkan bahwa rencana pembangunan jembatan ini telah ada sejak lama, namun sempat tertunda karena kurangnya pengawalan. Meskipun begitu, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima telah menyelesaikan pembebasan lahan yang dibutuhkan untuk proyek tersebut.
"Administrasi terkait proyek ini sudah lengkap, termasuk pembebasan lahan, yang seharusnya mempermudah langkah pembangunan ke depan," ujarnya dalam konferensi pers pada 24 Maret 2025.
Detail engineering design (DED) Jembatan Lewa Mori ditargetkan rampung pada bulan Juni 2025 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 3 miliar. Pembangunan jembatan, yang membentang sejauh 600 meter dan dilengkapi dengan jalan sepanjang 2,1 kilometer, diperkirakan akan memakan waktu tiga tahun dari awal pengerjaan.
Hanafi menambahkan, jembatan Lewa Mori akan menghubungkan wilayah Sondosia dan Kalaki, memberikan akses cepat dari Kabupaten Bima menuju Kota Bima. Dengan adanya jembatan ini, perjalanan menuju fasilitas publik dan objek vital seperti Bandara Sultan Muhammad Salahuddin (SMS) Bima dan RSUD Sondosia juga akan semakin dekat.
"Hadirnya jembatan ini tidak hanya akan meningkatkan konektivitas, tetapi juga mendukung perekonomian masyarakat setempat," tambah Hanafi.
Pembangunan Jembatan Lewa Mori diharapkan menjadi langkah signifikan dalam meningkatkan infrastruktur di daerah Bima, yang pada gilirannya dapat memperbaiki kualitas hidup dan aksesibilitas bagi warga setempat. (Red)
Post A Comment:
0 comments: