Hanya menjabat 10 bulan, Aji Rum mampu mendatangkan anggaran Rp 12.5 milyar bersumber dari anggaran DAK untuk pengerjaan bor dan peningkatan jaringan perpipaan untuk kebutuhan pemenuhan air bersih sebesar Rp 7.5 milyar dan DAU Rp 5 milyar.
Kabid Cipta Karya, Dinas PUPR Kota Bima, M Syahwan, ST, MT dikonfirmasi diruang kerjanya menjelaskan, soal penanganan dan penuntasan air bersih di Kota Bima menjadi prioritas bagi Ir HM Rum saat menjabat Pj Wali Kota Bima.
Ia menjelaskan bahwa penanganan air bersih di Tahun 2024 telah dianggarkan melalui APBD lewat dana DAU sebesar Rp.5 miliar dan DAK bantuan Kementrian PUPR RI sebesar Rp.7,5 Miliar.
Total anggarannya RP 12.5 milyar dan itu hasil kerja dan lobi saat Ir HM Rum menjabat Pj Wali Kota Bima dan saat ini untuk dana DAK sedang dalam pengerjaan.
“Sementara ini, pekerjaan yang sedang berjalan hanya anggaran DAK Rp.7,5 miliar terbagi untuk 7 Paket proyek,” ungkap Syahwan.
Rinciannya paket pengerjaan untuk penanganan air bersih tersebut, yaitu pekerjaan penambahan jaringan di seluruh lingkungan di Kelurahan Ule.
Pekerjaan jaringan pipa distribusi dan jaringan sambungan rumah di Kelurahan Jatiwangi, kemudian pekerjaan pembuatan jaringan baru dan pengerjaan jaringan sambungan Rumah (SR) di Kelurahan Kendo.
Selanjutnya pekerjaan bor dan sambungan rumah di Kelurahan Penanae, pekerjaaan jaringan dan sambungan rumah di Kelurahan Kodo. Tambah lagi pekerjaan bor dan sambungan rumah di Kelurahan Nitu serta terakhir di Kelurahan Santi pekerjaan jaringan dan sambungan rumah.
Jelas Syahwan, dari tujuh item proyek tersebut seutuhnya untuk penanganan kebutuhan air bersih bagi masyarakat dan bila telah selesai dikerjakan, maka sebagian besar wilayah yang alami kesulitan air bersih dapat tertangani.
Ditanyakan anggaran bersumber dari DAU? Diakuinya, untuk pekerjaan penanganan air bersih yang bersumber dari DAU sebesar Rp.5 miliar masih dalam proses tender di LPSE.
Bila itu sudah ada pemenangnya, sejumlah item pengerjaan bor dan pemasangan jaringan rumah di wilayah Barat Kota Bima mampu dituntaskan, sehingga masyarakat selama ini alami kesulitan mengakses air bersih dapat tertangani.
Tidak sampai disitu, di era kepemimpinan mantan Pj Walikota HMR, Syahwan pun mengaku, Pemkot Bima berhasil melobi anggaran DAK dari Kementrian PUPR RI sebesar Rp9,8 Miliar untuk pekerjaan penuntasan masalah air bersih di Tahun 2025.
Yaitu meliputi pengerjaan bor dan pemasangan jaringan di Kelurahan Jatibaru Barat, Jatibaru Timur, Penatoi, Paruga, Ntobo, Dara, Sarae dan Tanjung.
Belum lagi anggaran DAU 2025. Dan tambahan lagi, sedang upaya anggaran tambahan untuk Peningkatan kapasitas debit air di Dodu, Nungga dan Lelamase.
"Insya Allah di tahun depan. Masalah air bersih di Kota Bima bisa tertangani hampir 90%," tutup alumnus strata dua UGM di ruang kerjanya.(red)
Post A Comment:
0 comments: